Polri

Survei Indikator: Tingkat Kepercayaan ke Polri Naik Jadi 76,4 Persen

Survei Indikator: Tingkat Kepercayaan ke Polri Naik Jadi 76,4 Persen

BANJARMASIN, KN –  Upaya Polisi Republik Indonesia (Polri) untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat rupanya bukan isapan jempol belaka. 

Meski sempat didera berbagai masalah, lembaga negara yang baru saja berusia 77 tahun pada 1 Juli kemarin ini berhasil bangkit dari keterpurukan.

Usaha mengembalikan kepercayaan masyarakat yang selama ini dilakukan akhirnya berbuah manis. Tingkat kepercayaan masyarakat meningkat menjadi 76,4 persen.

Data tersebut sesuai hasil yang diperoleh Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia berdasarkan hadil survei yang dilakukan pada 20-24 Juni 2023 lalu terhadap 1.220 responden.

Adapun survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Kemudian  margin of error atau batas kesalahan survei lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 kepercayaan.

Kemudian kontrol kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mengundang responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Melihat hal ini, Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Pol Andi Rian R Djajadi0, melalui Kabid Humas, Kombes Pol Moch Rifa’i mengungkapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang kembali diberikan kepada masyarakat terhadap Polri.

7″Tentunya ini harus diikuti oleh setiap anggota Polri dengan kinerja yang lebih baik lagi dan terus meningkatkan profesionalisme serta pelayanan kepada masyarakat semakin baik lagi,” ujar Rifa’i.

Selain itu, meningkatnya kepercayaan ini juga jangan sampai membuat kata terlena Rifa’i. Sebab masih banyak PR yang harus dikerjakan. 

Polri khususnya Polda Kalsel juga tak menutup diri untuk menerima kritikan yang membangun, yang tentunya itu merupakan kontrol publik terhadap Polri.

“Tentu juga Polri menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya, agar Polri tetap menyambut baik kritik, saran serta masukan terus dari masyarakat guna mengontrol dan mengawasi kinerja anggota polri di lapangan,â€? imbuhnya.

Sementara itu, peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi menjelaskan tren kepercayaan terhadap Polri meningkat. Burhanuddin menyebut kurang dari setahun Polri berhasil memulihkan citranya.

“Kepolisian juga mulai pulih, jadi yang percaya terhadap polisi di bulan Juni 2023 itu sudah mencapai 76,4% yang mengatakan sangat percaya 10,8% kita gabung dengan mengatakan cukup percaya,â€? kata Burhanuddin saat konferensi pers virtual, Minggu (2/7 )

Burhanuddin menyampaikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri sempat anjlok pada Agustus 2022 lalu. Efek dari kasus Ferdy Sambo yang mencoreng nama institusi Polri.

Kendati demikian, dengan berbagai upaya yang dilakukan Polri untuk keluar dari keterpurukan. Memperbaiki diri, memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, hingga akhirnya kepercayaan itu bisa didapat kembali.

“Kami sampaikan waktu Agustus 2022 saat kami merilis kepercayaan Polri anjlok ke angka 54 persen saat itu kurang lebih sebulan setelah Sambo membetot perhatian publik itu kami menyampaikan bahwa kepercayaan paling rendah polisi kita umumkan saat itu, tapi ternyata kurang dari setahun ya polisi berhasil memulihkan citranya bahkan sedikit menyalip kepercayaan KPK kepada Polri itu,” imbuhnya.

Adanya trantrust terhadap Polri dalam penegakan hukum berdasarkan data pengawasan juga terus mengalami peningkatan. Dari sebelumnya Agustus 2022 hanya meningkat 49,8 persen menjadi 74,8 persen di Juni 2023.

Sama halnya dengan tren kepercayaan terhadap Polri dalam pemberantasan korupsi juga mengalami peningkatan. Tercatat dari Agustus 2022 sebesar 63,9 persen, sedang di Juni 2023 naik menjadi 69,2 persen.

Website |  + posts