TKN Prabowo-Gibran Sebut Connie Rahakundini Minta Posisi Wamenlu
Viral video pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie yang mengungkap bahwa Prabowo Subianto hanya dua tahun menjabat sebagai Presiden jika memang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Jabatan presiden itu, kata Connie, akan digantikan oleh Gibran Rakabuming Raka.
Pantauan Tempo, Senin, 12 Februari 2024, pukul 10.49 WIB, topik Connie masih menjadi trending 10 besar di media sosial X.
Dalam video yang beredar di media sosial X dan juga group WhatsApp itu, perempuan bernama lengkap Connie Rahakundini Bakri itu menyebut skenario disampaikan oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani saat mereka bertemu.
Saat ditegaskan perihal kebenarannya menyatakan Gibran akan menjabat sebagai presiden setelah dua tahun dijalankan oleh Prabowo, Connie tak menjawab secara lugas.
“Pertemuan itu tertutup dan saat bicara hanya tinggal ada satu orang Gerindra di sana. Saya tak usah sebutkan siapa. Intinya mau bantah-bantahan silakan, biar saja publik yang menilai,” ujar Connie saat dihubungi Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Ahad, 11 Februari 2024.
Tanggapan Rosan
Pernyataan Connie yang viral di media sosial itu mendapat tanggapan dari Rosan. Dia mengatakan Connie ingin bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran dan nantinya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenham) atau Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).
“Kebetulan Bu Connie bicara berdua dengan saya, intinya ternyata beliau ingin menjadi wakil menteri luar negeri atau wamenhan. Tapi lebih ingin jadi wakil menteri luar negeri,” kata Rosan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Ahad, 11 Februari 2024.
Rosan bercerita ia mengatakan pada Connie untuk menyampaikan keinginan menjabat sebagai Wamenlu atau Wamenhan langsung ke Prabowo.
Berdasarkan cerita Rosan, alasan Connie ingin menjabat sebagai Wamenlu karena pengalaman beliau, khususnya di bidang akademik.
“Karena saya sebelumnya tak pernah mengenal Ibu Connie. Kemudian saya dikontak oleh ketua tim media Pak Prabowo bahwa Bu Connie ingin bertemu dengan saya, saya tanya untuk apa, untuk dua hal. Satu ingin bergabung dengan tim Pak Prabowo dan Mas Gibran, dan aspirasinya (jadi Wamenlu atau Wamenhan),” kata Rosan.
Menanggapi klarifikasi Rosan, Connie membantah penjelasan Rosan dan merasa prihatin dengan keterangan yang disampaikan.
“Dari semua keterangan, saya prihatin. Hanya ada satu yang saya setuju pada Rosan: biarlah publik yang menilai,” kata Connie.
Sebut Jokowi minta bertemu Megawati
Dalam video viral tersebut, Connie juga mengeluarkan pernyataan bahwa Presiden Joko Widodo ingin bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Kali ini, Jokowi dikabarkan melobi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono atau Sultan HB X untuk memfasilitasi pertemuan itu.
Kepada Tempo, Connie mengatakan dirinya telah bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono XI di Jakarta pada Selasa, 6 Februari 2024. “Apakah berkenan memfasilitasi pertemuan dengan Megawati?” kata Connie.
Selain itu, Connie bercerita kalau Sultan juga menasihati Jokowi untuk tidak menyakiti Megawati dengan sikap politiknya.
Menurut Connie, Sultan beralasan karena Megawati sebagai putri Proklamator Soekarno. “Sultan ingatkan tiga kali, jangan sakiti Bu Mega,” kata Connie.
Diminta konfirmasi atas informasi tersebut, Politikus PDIP Ahmad Basarah tidak banyak bicara. Basarah mengatakan dirinya tidak tahu-menahu soal informasi itu.
“Kalau itu, tanyakan ke Mbak Puan saja,” kata Basarah saat ditemui di Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis, 8 Februari 2024.
Diwartakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengunjungi Sultan HB X di kediamannya di Keraton Kilen, Ahad siang, 28 Januari 2024.
Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X selama kurang lebih satu jam sejak pukul 10.30 WIB itu berlangsung tertutup dari awal hingga selesai. Awak media tidak dapat kesempatan mewawancarai keduanya ihwal pertemuan itu.
Hanya perwakilan Keraton Yogyakarta yang juga menantu Sultan HB X, yakni Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Notonegoro, yang memberikan keterangan ihwal kunjungan Jokowi itu.
“Tadi kurang lebih bertemu selama 1 jam, pertemuannya juga tertutup. Jadi saya kalau ditanya ngobrolin apa, saya juga tidak tahu,” kata Notonegoro.