Hukum dan Kriminal

Wakapolda Kalsel Himbau Seluruh Stakeholder Terkait Bangun Koordinasi Penanganan Bencana Alam

Wakapolda  Kalsel Himbau Seluruh Stakeholder Terkait Bangun Koordinasi Penanganan Bencana Alam

BANJARMASIN –Guna mengantisipasi serta upaya penanganan dampak dari cuaca ekstrim Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono menghimbau kepada stakeholder dan pihak terkait untuk berkoordinasi  dalam penanganan Bencana alam.  Sebagai wujud kesiapsiagaan kerawanan bencana alam yang biasa terjadi di Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), khususnya di penghujung akhir tahun. 


Polda Kalsel menggelar apel pengecekan personel dan peralatan satgas kontijensi, dalam rangka menghadapi bencana pada operasi lilin intan 2022, di Halaman Polda Kalsel, Jum’at (30/12/2022). Berdasarkan prakiraan prediksi BMKG di bulan nopember tahun 2022 hingga bulan Februari tahun 2023, diberbagai wilayah Indonesia berpotensi terjadi cuaca ekstrim seperti hujan lebat, angin kencang dan pasang surut air laut, bahkan di Kalsel sudah terjadi.

Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono mengatakan, kondisi tersebut tentu dapat menyebabkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktifitas bahkan keselamatan jiwa masyarakat. “Hal tersebut tentunya menjadi atensi kita bersama untuk berupaya dan berusaha mengantisipasi dengan kesiapsiagaan, melalui langkah awal berupa pelaksanaan apel kontijensi penanganan bencana alam yang kita laksanakan pada hari ini,” katanya.
Pihaknya berkomitmen untuk melakukan aksi nyata baik pada tataran pre-emtif dan preventif untuk meminimalkan kerugian materiil, lanjutnya. Agar menghindari jatuhnya korban luka dan korban jiwa, apabila bencana benar-benar terjadi. “Saya menghimbau kepada seluruh pemangku kepentingan dan stakeholder terkait untuk berkomunikasi, koordinasi dan kerjasama yang baik serta mempersiapkan diri dengan melakukan pengecekan perlengkapan penanggulangan banjir, serta meng-update kembali pemetaan daerah rawan banjir, tanah longsor dan puting beliung di wilayah kalimantan selatan,” pungkasnya. (Tim Redaksi)