Daerah

Waspadai PMK Dengan Pengawasan Lalu Lintas Ternak di Kalsel

Waspadai PMK Dengan Pengawasan Lalu Lintas Ternak di Kalsel

 

BANJARMASIN, KN- Dinas Perkebunan
dan Peternakan (Disbunnak)

Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)  bersama Komisi II DPRD Provinsi Kalsel melakukan
konsultasi dan koordinasi perihal lalu lintas ternak terutama sapi antar pulau
menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) ke Badan Karantina Pertanian
beberapa waktu lalu.

Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur
Kalsel, Sahbirin Noor untuk melakukan langkah-langkah kewaspadaan Penyakit
Mulut dan Kuku (PMK) dengan mengawasi lalu lintas dan produk ternak yang
akan masuk ke Kalsel melalui lintas laut dan udara.

“Tujuan konsultasi dan koordinasi ini
untuk mengetahui informasi dan solusi terkait pengendalian lalu lintas ternak
sapi, kerbau, dan kambing terkait kasus PMK dan Lumpy
Skin Disease
 (LSD),â€? ucap Sekretaris Komisi 2 DPRD Provinsi
Kalsel, Iqbal Yudianoor, Banjarmasin, Sabtu (1/4/2023).

Sementara itu, Kepala Badan
Karantina, Bambang menjelaskan, Karantina Pertanian melaksanakan tugas sesuai
Undang-Undang 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan untuk
melakukan pencegahan penyebaran Hama Penyakit Karantina Hewan (HPKH) diseluruh
wilayah Indonesia termasuk Kalsel. 

“Kalsel memiliki potensi ternak yang
sangat besar dan juga sebagai penyangga Ibu Kota Negara baru, dimana menjadi
salah satu pintu masuk ternak ke pulau Kalimantan, sehingga jangan sampai
terdapat potensi penyebaran penyakit hewan menular,� kata Bambang.

Bambang menyebutkan, ternak yang
masuk ke wilayah Kalsel dipastikan tidak membawa penyakit baik PMK maupun LSD,
karena sudah melalui prosedur karantina hewan yang ketat, diantaranya karantina
selama 28 hari untuk memastikan ternak bebas LSD.

Selanjutnya, Kepala Disbunnak Kalsel,
Suparmi menjelaskan, jika lalu lintas ternak masuk ke Kalsel difasilitasi
dengan dua unit kapal khusus ternak Tol Laut dan pemasukan ternak di 2023
sampai dengan 31 Maret sebanyak 5.865 sapi, 11.843 kambing dan 26 kerbau untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dan persiapan penyediaan kebutuhan Idulfitri maupun
persiapan hewan qurban. 

“Kebutuhan daging merah pertahun
rata-rata  sebanyak 7.135 ton dan baru terpenuhi sebanyak 6.058 ton,
sehingga selain adanya upaya meningkatkan produksi daging sapi di Kalsel juga
dipenuhi dari luar Kalsel untuk menjamin ketersediaan pasokan,� jelas Suparmi.

(MC Kalsel/Red)

+ posts