Yamin-Ananda Tawarkan Solusi URS untuk Atasi Sampah di Banjarmasin
BANJARMASIN, KAKINEWS.ID – Debat kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin di Gedung Chandra pada Rabu (6/11/2024) malam berlangsung sukses. H. Muhammad Yamin HR, calon Wali Kota nomor urut 02, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran acara debat tersebut.
“Alhamdulillah, debat malam ini berjalan dengan lancar, aman, damai, dan tertib. Seluruh pasangan calon telah memaparkan ide mereka untuk memajukan Kota Banjarmasin,” ucap Yamin usai debat.
Dalam debat tersebut, Yamin menegaskan bahwa ide-ide pasangan Yamin-Ananda, khususnya terkait pengembangan ekonomi kreatif dan pengelolaan lingkungan hidup, ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat Banjarmasin.
“Kami berharap gagasan yang kami sampaikan dapat memberikan kemajuan dan kesejahteraan bagi warga Kota Banjarmasin,” ujarnya.
Yamin juga menekankan komitmen mereka dalam menangani permasalahan sampah di Banjarmasin. Menurutnya, dalam 100 hari pertama kerja, pasangan Yamin-Ananda bertekad untuk membersihkan kota dari sampah yang berserakan. Ia menilai kebersihan lingkungan sangat penting dan mengaitkannya dengan kesadaran iman masyarakat.
Baca juga : Yamin-Ananda Fokus Kembangkan Ekonomi Kreatif Lewat Pemberdayaan Perempuan di Banjarmasin
“Misi kami adalah memberikan edukasi kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan,” katanya dengan tegas.
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota nomor urut 02, Hj. Ananda, menyoroti kendala teknis dalam sistem pengelolaan sampah yang selama ini dihadapi Kota Banjarmasin. Salah satu solusi yang diusulkan pasangan Yamin-Ananda adalah penerapan Underground Refuse System (URS), yakni sistem penampungan sampah bawah tanah yang diproyeksikan menjadi terobosan besar dalam pengelolaan sampah.
“Kita memahami bahwa permasalahan sampah di Banjarmasin belum sepenuhnya teratasi, terutama karena keterbatasan lahan untuk tempat pembuangan sementara (TPS), yang membuat sampah menumpuk di pinggir jalan,” jelas Ananda.
Ia menambahkan bahwa sistem TPS terbuka atau open dumping yang saat ini digunakan, sering kali menyebabkan sampah berserakan, baik oleh pemulung maupun kondisi cuaca, sehingga merusak estetika kota dan menimbulkan potensi penyakit.
Dengan penerapan URS, Ananda meyakini bahwa masalah sampah ini bisa diatasi dengan lebih efektif. “Insya Allah, jika kami diberi kepercayaan oleh masyarakat, kami akan mulai menerapkan URS pada akhir tahun 2025, dan program ini akan kami usulkan dalam APBD mendatang,” tutupnya.(drs/yaofc)