Sekda HSS Mengajak Tradisi Membaca Al-Qur’an saat Pembukaan MTQ Suara Emas
Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi tuan rumah ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Suara Emas ke-VIII tingkat Provinsi Kalsel.
Pembukaan acara ini berlangsung di Masjid Su’ada, Desa Wasah Hilir, Kecamatan Simpur, dan berlangsung dari tanggal 18-20 Oktober 2024, dibuka Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dyan Nur.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan dari Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah dan Hafizh-Hafizhah (IPQAH) Kalsel yang telah diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2017,” kata Ketua PW IPQAH Provinsi Kalsel Murjani A. Malik dalam laporan kegiatan, mengutip pers rilis Diskominfo HSS, Sabtu (19/10).
Dijelaskan dia, MTQ suara emas ini telah mencapai pelaksanaan yang ke-8 sejak pertama kali diselenggarakan.
Adapun cabang yang dilombakan di antaranya adalah Tilawah Al-Qur’an golongan anak-anak dan dewasa, serta kategori remaja dengan hafalan satu juz.
“Setiap kategori kita menampilkan format duet dan trio, memberikan warna tersendiri pada lomba ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap pelaksanaan MTQ suara emas ke-VIII ini sangat luar biasa.
Dan ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk pembinaan, khususnya dalam mengembangkan potensi qari dan qariah di wilayah Kalsel.
“Rencana ke depan, hasil dari tingkat provinsi ini akan dikirim ke tingkat nasional, namun ada beberapa kendala yang membuat langkah tersebut tertunda. Mudah-mudahan ke depannya kita bisa memperjuangkan MTQ suara emas di tingkat nasional,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah HSS M Noor, mengucapkan selamat datang kepada seluruh kafilah peserta MTQ.
“Selamat datang di Kabupaten HSS dan di Masjid Su’Ada ini. Semoga penyambutan kami memberikan kesan yang baik bagi semua peserta. Mari kita jalin ukhuwah dalam kegiatan ini, karena menang atau kalah dalam perlombaan adalah hal biasa, tetapi kebersamaan dan persatuan harus tetap menjadi prioritas dalam membangun banua ke arah yang lebih baik,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya menggalakkan kegiatan belajar dan mempelajari Al-Qur’an di seluruh lapisan masyarakat.
Menurut dia, tantangan dan hambatan akan semakin kompleks seiring perkembangan zaman, namun Al-Qur’an sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW akan selalu relevan dengan perkembangan tersebut.
“Mari kita terus memperkuat tradisi membaca, dan mempelajari Al-Qur’an di masyarakat kita,” ajaknya.