Bansos Dipotong, Warga Dipungut Uang, Kades Lawiran Diadukan Emak Emak ke Polisi
KAKINEWS.ID, MARTAPURA — Sejumlah emak-emak warga Desa Lawiran, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, mendatangi Polsek Simpang Empat untuk melaporkan dugaan pengurangan bantuan sosial (bansos) serta adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan saat proses pembagian bantuan, Senin (1/12/2025).
Hamidah, salah satu warga yang mengadu, mengungkapkan bahwa pihaknya merasa ada kejanggalan dalam penyaluran bansos di desanya. Ia bersama warga lain menilai jumlah bantuan yang diterima tidak sesuai dengan yang tertera dalam undangan pembagian.
“Di undangan tertulis 20 kilogram beras dan 4 liter minyak. Tapi saat pengambilan, kami hanya menerima setengahnya. Yang lebih mengecewakan, saat difoto kami seolah menerima 20 kilo beras, padahal kenyataannya cuma separuh,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Tak hanya soal jumlah bantuan yang diduga dikurangi, warga juga mengaku dikenakan pungutan Rp5.000 setiap kali mengambil bansos.
“Katanya untuk biaya angkut bansos. Sudah lama terjadi, tapi kami tidak ingat sejak kapan tepatnya,” tambah Hamidah.
Karena tidak mendapatkan kejelasan dari pihak desa, warga akhirnya memutuskan mengadu ke kepolisian.
“Kami minta penjelasan ke desa, tapi tidak ada kebijakan dan tidak ada keadilan bagi kami. Makanya kami datang ke sini untuk konsultasi. Alhamdulillah, pak polisi merespons dengan cepat,” tutur Hamidah.
Sementara itu, Kepala Desa Lawiran, Abdurrahman, ketika dikonfirmasi, terkesan menghindar. Ia mengaku sedang sibuk dan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pengurangan bansos dan pungli tersebut.

