Jumlah Jemaah Momen 5 Rajab 1447 H Capai 5 Juta Orang
Momen 5 Rajab, Telkomsel Dukung Kelancaran Komunikasi
Kapolda Kalsel Tinjau Kesiapan Pengamanan Pengajian Rutin 5 Rajab
Pamtur Lalin di Rest Area Baitul Kiram Didatangi Bupati dan Wakil Bupati HSU
Bersenergi Pemkab HSU dan Polres Melepas Bantuan untuk Masyarakat Balangan Terdampak Banjir
Jumlah Jemaah Momen 5 Rajab 1447 H Capai 5 Juta Orang
Momen 5 Rajab, Telkomsel Dukung Kelancaran Komunikasi
Kapolda Kalsel Tinjau Kesiapan Pengamanan Pengajian Rutin 5 Rajab
Pamtur Lalin di Rest Area Baitul Kiram Didatangi Bupati dan Wakil Bupati HSU
Bersenergi Pemkab HSU dan Polres Melepas Bantuan untuk Masyarakat Balangan Terdampak Banjir
Ruang kerja Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor turut digeledah sejumlah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (8/10/2024) siang. Penggeledahan itu disaksikan sejumlah pejabat Pemprov Kalsel yang menyusul masuk ke ruangan Gubernur Sahbirin Noor. Sementara sejumlah anggota kepolisian dengan atribut lengkap dan senjata laras
Akses media massa di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan dibatasi setelah kepala dinas dan beberapa pejabat strategis ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada operasi tangkap tangan pada Minggu (6/10) malam. Berdasarkan pantauan di Kantor Dinas PUPR Kalsel, Banjarbaru,
Penyidik KPK mendalami keterangan plt Sekjen Kementan/mantan Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil soal pengadaan mesin X-Ray. Pendalaman dilakukan setelah Ali diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi pengadaan X-ray di Badan Karantina Pertanian Kementan. “Saksi hadir didalami terkait pengetahuan ybs mengenai pengadaan xray mobile
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyindir KPK yang ‘buka puasa’ setelah 8 bulan tak kunjung menggelar operasi tangkap tangan (OTT). MAKI menganggap OTT dilakukan supaya KPK terlihat sibuk menjelang berakhirnya masa jabatan. “Saya melihatnya supaya dianggap kerja saja,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman
Para pejabat Kalsel diboyong ke gedung KPK. ( dok. Jawa Pos ) JAKARTA, KAKINEWS.ID – Sebanyak lima orang mengenakan rompi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin malam. Mereka ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang berlangsung di
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan enam orang terkait operasi tangkap tangan (OTT) di Kalimantan Selatan (Kalsel). Enam orang tersebut sudah tiba di Gedung Merah Putih KPK pada, Senin (7/10/2024) malam. Pantauan wartawan di lokasi, enam orang yang diamankan itu sudah mengenakan rompi Oranye khas
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang tunai sekitar Rp10 miliar yang diduga sebagai uang suap pada operasi tangkap tangan (OTT) penyelenggara negara di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). “Kami mengamankan lebih dari Rp10 miliar, masih dalam proses hitung,” kata Wakil Ketua KPK
Proses pemeriksaan sejumlah pejabat Pemprov Kalsel yang terkena OTT KPK di Kalsel akhirnya selesai, Senin (7/10/2024). Salah satu pejabat yang diperiksa itu adalah Yulianti Erlynah. Pejabat Eselon III di Pemprov Kalsel ini keluar dari ruangan Unit Tipidkor Satreskrim Polres Banjarbaru sekitar pukul 12:25
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin, memanggil mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Irman (I) sebagai saksi dalam penyidikan dugaan korupsi proyek pengadaan KTP elektronik (KTP-e). “Pemeriksaan dilakukan di Kantor KPK Jl. Kuningan
Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Kalimantan Selatan pada Ahad, 6 Oktober 2024. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membenarkan mengenai OTT ini. Alex mengatakan OTT KPK kali ini terkait perkara pengadaan barang dan jasa (PBJ). “Perkara PBJ,” katanya saat
