Berita Utama Ceremonial

Imam Ma’ruf Hadijaya: BSI Menjadi Pilar Utama Dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan

Imam Ma’ruf Hadijaya: BSI Menjadi Pilar Utama Dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan

Imam Ma’ruf Hadijaya: BSI Menjadi Pilar Utama Dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan

Banjarmasin – Peran krusial BSI dalam mendukung siswa berprestasi yang kurang mampu.

Imam Ma’ruf Hadi Jaya selaku Retail Sales Executive mengatakan, Nasabah BSI termotivasi untuk berdonasi, membantu siswa hingga lulus ke perguruan tinggi.

“Dana zakat, infak, dan sedekah sebesar 174 miliar tahun lalu dikelola dengan cermat, memberikan manfaat bagi masjid-masjid di Banjarmasin melalui proposal yang diajukan ke pengelola LASNAZ,” ujar Imam, Jum’at (8/12/2023).

Dikatakan, untuk proses proposal bantuan dari BSI, tergantung pada persetujuan dan koordinasi dengan pusat pengelolaan, memakan waktu antara satu hingga empat minggu.

Sedangkan Nasabah yang ingin membantu harus membuka rekening BSI, dan mesjid-mesjid di Banjarmasin sudah memiliki rekening dan menggunakan barcode pembayaran lewat Qris dari BSI.

Bank Syariah Indonesia, yang telah menjadi Bank Syariah terbesar di Indonesia bahkan dunia, semakin dikenal oleh masyarakat.

Wawancara juga mengulas kendala pembayaran shopee paylater, dimana masalah dapat muncul jika nasabah terlambat membayar.

“Untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) BSI memberikan fleksibilitas dengan batasan kredit hingga 500 juta rupiah, namun kualitas nasabah harus tetap lancar,” tegas Imam.

Sementara itu, Rabiatul Munazat selaku Staf Unit Refresentatif BSI Kalimantan, menekan kegiatan CSR dalam bentuk kegiatan Zakat, Infaq dan Shadaqah serta Wakaf (Ziswak).

Muna, sapaan akrabnya, menggambarkan peran BSI dalam membantu disabilitas melalui bantuan dan pelatihan.

Seluruh Indonesia tercakup dalam jaringan BSI dengan kemitraan bersama Mitra Maslahat Indonesia di 10 Region.

Untuk CSR BSI, Muna memaparkan, bahwa BSI memiliki program dukungan untuk berbagai kebutuhan di Kalimantan, termasuk disabilitas. Dia menyoroti pentingnya rincian dalam proposal bantuan dan prinsip kehati-hatian dalam menggunakan dana, termasuk survei untuk memastikan efektivitas bantuan.

“Dalam proses pengajuan bantuan dari lembaga atau desa yang cepat dan mudah dilakukan melalui surat permohonan atau proposal. Meskipun tidak ada batasan minimal untuk permintaan bantuan, BSI berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik,” Muna menambahkan.

Namun untuk bantuan tersebut, harus dilakukan survey terlebih dulu, agar bantuan tepat sasaran dan peruntukannya juga jelas.*****megajuns

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *