Berita Utama

Jadi Peringkat Pertama Daya Tahan Ketahanan Pangan di Indonesia, Ditreskrimsus Polda Kalsel Terus Gelar GPM

Jadi Peringkat Pertama Daya Tahan Ketahanan Pangan di Indonesia, Ditreskrimsus Polda Kalsel Terus Gelar GPM

Gerakan Pasar Murah (GPM) yang selama ini dilakukan Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) menjadikan Provinsi Kalsel peringkat pertama daya tahan ketahanan pangan di Indonesia.

Posisi tersebut setelah Provinsi Kalsel bisa menggeser Provinsi Bali yang selalu berada di peringkat pertama, adapun penilaian tersebut dilakukan oleh Badan Pangan Nasional dengan kriteria penilaian yakni ketersediaan, keragaman, distribusi dan keamanan pangan.

Apresiasi disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman kepada Polri, khusunya Polda Kalsel melalui Dit Reskrimsus yang terus – menerus melakukan GPM dan melakukan monitoring terhadap mutu dan kualitas beras yang dijual.

“Ini tentu dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” katanya Minggu (5/10/2025).

GPM hari ini kembali hadir di kawasan car free day, Halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dimana biasanya beras beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dijual Rp 56.500 hari ini dijual hanya Rp 55.000 saja dan gula, dari harga Rp 17.500 dijual hari ini hanya Rp.15.000.

Harga tersebut bisa dicapai karena disubsidi langsung oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kalsel Kombes Pol M Gafur Aditya Siregar, didampingi Kasubdit 1 Indagsi Ditreskrimsus AKBP Zaenal Arifien menyampaikan, ketersediaan beras SPHP hari ini tidak terbatas, berapapun dibutuhkan ketersediaannya ada.

“Target kita hari ini sudah tercapai sekitar 6 ton beras SPHP terjual, dikawasan car free day ini kita sudah 2 minggu sekali, namun kedepannya akan kita lakukan 1 minggu sekali,” paparnya.

Bulog punya stok cukup untuk menjaga ketahanan pangan dan harga sembako di Kalsel, lanjutnya. Untuk membantu pendistribusiannya, maka kita melakukan penjualan beras agar harganya stabil.

“Bagi masyarakat yang mau membeli beras bisa di koperasi Polda Kalsel dan Polres jajaran,” ujarnya.

Di Kalsel sendiri beras surplus, bahkan bisa menyuplai ke Kalteng, Kaltim, Kaltara dan Kalbar. Surplus beras di Provinsi Kalsel dikatakan Syamsir selalu meningkat, di mana tahun 2023 sebanyak 800.000 ton, tahun 2024 sebanyak 1.026 ton dan prediksi di tahun 2025 adalah 1.100.000 lebih.

“Pada tahun 2025 ini kita melakukan cetak sawah, optimalisasi lahan dan membuka 30.000 hektare, kalau 1 hektare menghasilkan 5 ton beras maka ada tambahan beras 150.000 ton, apalagi kalau kita bisa panen setahun 2 kali, maka ada tambahan beras sebanyak 300.000 ton,” tutupnya.

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *