Merasa Dikasari Persehan Marabahan, Persetala Tanah Laut Pilih WO
MARABAHAN, KN – LAGA tidak tuntas terjadi dalam lanjutan Liga 3 Zona Kalsel yang berlangsung di Lapangan 5 Desember Marabahan, Minggu (19/11) sore kemarin.
Bermain tandang, Persetala Tanah Laut memutuskan untuk memilih walk out (WO) meninggalkan lapangan. Secara otomatis, kemenangan penuh diberikan kepada tuan rumah Persehan Marabahan dengan skor 3-0.
Kesebelasan yang bakal menjadi wakil Kalsel di putaran Liga 3 Nasional ini, memilih WO setelah pemainnya menjadi korban kekasaran dan pemukulan salah satu pemain Persehan Marabahan. Rencananya Manajer Persetala akan mengadukan persoalan ini ke Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalsel.
“Iya betul. Persetala tidak mau melanjutkan pertandingan. Kita hargai dan itu hak mereka. Karena ada konsekuensi dan kita menjalankan sesuai regulasi. Kita juga menunggu laporan dari matchcom kronologisnya, atau pengaduan jika ada baru diproses,” ungkap Sekretaris PSSI Kalsel, Baktiansyah.
Di laga tersebut, Pemain Persetala Tanah Laut, Frity Arman jadi korban kekerasan. Pemain Persehan Marabahan dengan nomor punggung 19, Fikram, diduga melakukan tekel dari belakang sehingga membuat penyerang Persetala Tanah Laut, Frity Arman terjatuh.
Dari rekaman video, pemain Persehan menendang Frity Arman dengan bola, lalu kemudian menginjaknya. Tak sampai di sana, saat Arman mencoba bangkit, Fikram yang sempat menendang bola, kemudian memukul leher Arman sehingga menyebabkan lebam kemerahan.
Alih-alih memberikan kartu merah kepada pelaku, wasit justru mengeluarkan kartu kuning yang ditujukan pada Arman.
Manajer Persetala Tanah Laut, Fauzan Arianto mengaku kecewa dengan perlakuan tuan rumah Persehan Marabahan, dan wasit yang tidak jeli dalam melihat kronologi kejadian. Atas dasar itu, pihaknya akhirnya tidak mau melanjutkan pertandingan.
“Kami tentunya dari Persetala sangat kecewa dan menyayangkan kejadian itu. Laga baru berjalan beberapa menit, pemain Persehan atas nama Fikram melakukan kekerasan dan penganiayaan terhadap pemain kami,” tutur Fauzan.
“Pemain tersebut memukul di bagian kepala dan terlihat ada luka memar atau lebam, tapi wasit tidak memberikan kartu merah pada yang bersangkutan,” imbuhnya.(jae)