BERITA UTAMA

PT Borneo Indobara Gandeng ITSB Bandung dan ULM, Perkuat Kemandirian Desa di Sektor Pangan

PT Borneo Indobara Gandeng ITSB Bandung dan ULM, Perkuat Kemandirian Desa di Sektor Pangan

Ceremonial Pembukaan Pelatihan Beasiswa Kerjasam PT.BIB -Institut Teknologi Sains Bandung dan ULM Banjarmasin ( Foto : Istimewa)

KAKINEWS.ID, BATU LICIN – PT Borneo Indobara (BIB) menjalin kerja sama strategis dengan Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB) dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam rangka memperkuat kemandirian desa di bidang peternakan, pertanian, dan perikanan.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam acara seremonial pembukaan pelatihan yang berlangsung di Center UMKM PT BIB, Senin (15/12/2025). Program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan nasional.

Kegiatan tersebut dihadiri jajaran manajemen PT BIB, perwakilan ITSB dan ULM, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, serta perwakilan dari 22 desa Ring 1 di wilayah konsesi PT BIB.

Dalam sambutannya, Riadi S. Penim selaku Kepala Teknik Tambang (KTT) menyampaikan bahwa program beasiswa ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang berfokus pada ketahanan pangan dan kemandirian desa.

“Industri pertambangan memiliki usia terbatas, sekitar 15 tahun ke depan. Karena itu, melalui program CSR, kami ingin mempersiapkan masyarakat agar mandiri pascatambang. Program ini tidak hanya pelatihan, tetapi juga pendampingan berkelanjutan,” ujarnya.

Riadi juga menambahkan, peserta pelatihan berpeluang melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata 1 (S1). “Pada pilar pendidikan, PT BIB telah menyalurkan 95 beasiswa sebagai bentuk komitmen nyata perusahaan,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Pengembangan ITSB, Dr. Dani Lukman Hakim, menilai sektor pertanian, peternakan, dan perikanan memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional.

“Sektor pertanian, peternakan, dan perikanan menyumbang sekitar 13 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sementara sektor tambang sekitar 10 persen. Program seperti ini sangat penting untuk mendorong kemandirian masyarakat, apalagi memberi peluang generasi muda melanjutkan pendidikan ke jenjang S1,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Dosen Fakultas Peternakan ULM, Dr. Dimas Fajar Nugroho. Dalam sesi tanya jawab dengan insan pers, ia menjelaskan bahwa program pelatihan ini bersifat nonformal, namun telah diakomodasi oleh Kementerian Sains dan Teknologi agar dapat diakui dalam bentuk Satuan Kredit Semester (SKS).

“Dengan pengakuan SKS ini, peserta pelatihan memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan formal di Universitas Lambung Mangkurat,” katanya.

Program kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian desa, mendorong kewirausahaan berbasis potensi lokal, serta meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional PT BIB.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *