Berita Utama Nasional

Mengenal Sosok Ulama Kharismatik Guru Sekumpul

Mengenal Sosok Ulama Kharismatik Guru Sekumpul

MARTAPURA-
Haul Abah Guru Sekumpul dilangsungkan di Mushola Ar-Raudhah Kelurahan Sekumpul
Martapura, Kabupaten Banjar, pada minggu (29/01/2023) . Acara ini di
hadiri oleh para ulama dan habaib , serta Jutaan Jemaah yang memadati Kawasan Martapura
hingga ke Banjarbaru.

 

Lantas,
siapakah sebenarnya sosok Guru Sekumpul yang begitu kharismatik tersebut ?

 

Profil
Guru Sekumpul

Pemilik
nama asli KH Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani yang biasa dipanggil Abah Guru Sekumpul
atau Tuan Guru Ijai lahir pada 11 Februari 1942 di Tunggul Irang, Martapura. Ia
adalah ulama Banjar yang sangat kharismatik dan populer di daerah Kalimantan.
Ia dana adiknya, Hj. Rahmah adalah anak dari pasangan Abdul Ghani bin H. Abdul
Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulya bin Muhyiddin. Ia
merupakan keturunan ke-8 dari ulama akbar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad
bin Abdullah Al Banjari.

 

Sejak
kecil, Guru Sekumpul sudah ditanamkan kedisiplinan dalam pendidikan, seperti
tauhid, budi pekerti, dan membaca Al Quran. Selain itu, Qusyairi, panggilan
akrab ketika masih kecil juga sudah ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat
kepada para ulama. Pada 1949, ketika berusia 7 tahun, ia mengikuti pendidikan
formal di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura. Lalu, ia melanjutkan
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura. Kal itu, ia sudah
berlatih dengan guru-guru akbar spesialis keilmuan, salah satunya adalah
al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif.

 

Guru
Sekumpul juga dididik oleh sang paman, Guru Seman, baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan Guru Sekumpul
mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan spesialisasinya masing-masing, baik
di Kalimantan maupun di Jawa. Akibat didikan dari keluarganya, ia sejak kecil
sudah menunjukkan sifat mulia, seperti penyabar, pemurah, dan kasih sayang
terhadap sesama.

 

Mengutip
p2k.unkris.ac.id, beberapan catatan kelebihan lain dari sosok Guru Sekumpul
adalah ia sudah menghafal Al-Quran sejak berusia 7 tahun dan tafsir al-Jalalain
ketika berusia 9 tahun. Lalu, ketika ia berusia 10 tahun, ia mendapatkan
khususiat dan anugerah dari Tuhan berupa kasyaf hissi, yaitu melihat dan
mendengar apa benar di dalam. Selain itu, ia juga menghasilkan beberapa karya
tulis, Risalah Mubaraqah dan Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis
Sammaniyah.

 

Guru
Sekumpul juga memberikan pesan kepada seluruh manusia, khususnya umat muslim
tentang karamah agar setiap manusia muslim tidak tertipu dengan segala Karamah
adalah anugerah, murni pemberian, dan bukan suatu keahlian. Selain itu, ia juga
menyampaikan bahwa seluruh umat muslim harus menghormati ulama dan orang tua
serta berpegang teguh kepada Allah.

 

Pada
10 Agustus 2005, Guru Sekumpul mengembuskan napas terakhirnya tepat pada usia
63 tahun di kediamannya sekaligus komplek pengajian, Sekumpul Martapura. Guru
Sekumpul meninggal karena komplikasi dari gagal ginjal. Sebelum dimakamkan di
kompleks pemakaman pada sore harinya, para yang datang diberikan kesempatan
untuk melakukan salat jenazah secara bergantian. Hingga saat ini, karomah Guru
Sekumpul masih terasa, terbukti saat acara haul Guru Sekumpul selalu ramai
didatangi umat muslim , bahkan mencapai satu juta lebih Jemaah yang hadir dari
pelosok Nusantara , serta dari luar negeri.

Wallahualam
Bissawab.

(Tim
Redaksi)

+ posts