Daerah

Tingkatkan Produktivitas Dan Kesejahteraan Petani Melalui Program Petani Sawit Milenial

Tingkatkan Produktivitas Dan Kesejahteraan Petani Melalui Program Petani Sawit Milenial

BANJARBARU,
KN
– Guna mendorong
generasi muda terlibat dalam upaya peningkatan produktivitas dan kesejahteraan
petani, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan ( Kalsel ) melakukan Program
Petani Sawit Milenial.

 

Tujuan
dari program ini adalah meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,
serta mengembangkan generasi petani yang lebih inovatif dan berwawasan
lingkungan.

 

Hal
tersebut disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor
diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sekretariat Daerah Provinsi
Kalsel, Husnul Khatimah pada pembukaan Workshop Petani Sawit Milenial Bagi
Anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) di
Kalsel, Banjarbaru, Kamis (16/3/2023).

 

“Hal
ini sejalan dengan perwujudan visi Kalsel Maju (makmur, sejahtera, dan
berkelanjutan), terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata,�
ucapnya.

 

Melalui
kegiatan workshop ini, disampaikan Husnul, Aspekpir Indonesia fokus pada upaya
peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani sawit, serta mengembangkan
generasi petani yang lebih inovatif dan berwawasan lingkungan.

 

Sektor
pertanian, termasuk subsektor perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit
merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dan strategis bagi
Kalsel. 

 

“Dari
data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel menyebutkan saat ini luas
lahan perkebunan mencapai 427.616 hektare yang diusahakan, baik oleh 86
perusahaan perkebunan besar swasta/negara, maupun perkebunan rakyat yang
luasannya mencapai 107.582 hektare,� ujarnya.

 

Selain
itu, terdapat 46 pabrik kelapa sawit dengan produksi CPO mencapai 1.145.590 ton
per tahun serta industri hilir berupa tiga pabrik minyak goreng dengan
kapasitas produksi 5.750 ton per hari dan dua pabrik biodiesel dengan kapasitas
produksi 2.500 ton per hari.

 

“Dari
potensi tersebut, kita ketahui bahwa sektor pertanian Kalsel, khususnya
subsektor perkebunan kelapa sawit memerlukan tenaga, ilmu, serta daya kreasi
dan inovasi di sektor pertanian, khususnya di sisi teknologi dan bisnis pertanian,�
ucapnya.

 

Sehingga,
diperlukan suplai sumber daya manusia yang mampu menginspirasi serta memotivasi
anak-anak muda, untuk bergerak di sektor pertanian, mau menjadi mitra bisnis
para petani, untuk mewujudkan pembangunan sektor pertanian yang berwawasan
lingkungan.

 

“Pemerintah
pusat dan daerah, akan terus berkolaborasi dan bersinergi selaku pemangku
kepentingan serta sebagai pengambil dan pelaksana kebijakan, akan terus
mengawal pembangunan subsektor perkebunan kelapa sawit ini secara tepat
sasaran,� jelasnya.

(MC
Kalsel/Red)

+ posts