Bank Kalsel Optimis Capai Modal Inti

BANJARMASIN, KN –
Bank Kalsel terus berupaya melakukan akselerasi dikancah daerah sebagai bentuk
kesiapan mengahadapi tantangan yang kian sengit, sekaligus menjaga komitmen
untuk berkontribusi terhadap pengembangan perekonomian daerah sebagaimana
amanah Pemegang Saham.
Hal ini ditunjukkan dengan kinerja di Triwulan
I tahun 2023 ini yang menunjukkan hasil positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Posisi Aset Bank Kalsel per 31 Maret 2023
adalah sebesar Rp22,16 triliun, tumbuh 26,22% apabila dibandingkan dengan
posisi tahun sebelumnya sebesar Rp17,56 triliun (yoy). Hal ini ditunjang dengan
meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencatatkan capaian sebesar Rp17,38
triliun, tumbuh 3,99% dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp14,51
triliun.
Plt. Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin,
menjabarkan raihan yang diperoleh DPK tersebut merupakan akumulasi dari capaian
pada sisi Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka (Deposito).
âDisisi Giro, kami berhasil mencatatkan
pertumbuhan 40,19% dibandingkan tahun sebelumnya, dimana per tanggal 31 Maret
2023 ini, Giro Bank Kalsel tercatat sebesar Rp6,94 triliun sedangkan tahun
sebelumnya sebesar Rp4,95 (yoy). Pada sisi Tabungan, mampu menunjukkan nilai
sebesar Rp4,44 triliun dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar Rp3,82 triliun (yoy),
atau tumbuh sebesar 16,18%. Untuk Simpanan Berjangka, juga memberikan hasil
yang positif, dimana per tanggal 31 Maret 2023, mencatatkan nilai sebesar
Rp5,99 triliun, tumbuh sebesar 4,58%, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp5,73
triliun (yoy),â? beber Fachrudin.
Lebih lanjut, beliau juga memaparkan
pertumbuhan kinerja keuangan Bank Kalsel dari sisi Kredit dan Pembiayaan. Per
tanggal 31 Maret 2023, posisi Kredit dan Pembiayaan menunjukkan kontribusi
positif terhadap pendapatan Bank Kalsel, dimana berhasil mencatatkan sebesar
Rp13,74 triliun, tumbuh 19,84% dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar
Rp11,47 triliun.
âDengan capaian kinerja keuangan tersebut, per
tanggal 31 Maret 2023 ini, Bank Kalsel berhasil mencatatkan Laba sebesar
Rp113,05 miliar, dengan rasio BOPO masih berada dalam posisi wajar, yakni
78,52%. Hal ini juga diperkuat dengan posisi NPL Gross yang masih menunjukkan
dalam posisi sehat, yakni 3,12%,â? tutur Fachrudin.
Atas pencapaian kinerja tersebut, tentunya
patut disyukuri, dimana meskipun banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi global
yang tidak menentu, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel tetap mampu bertumbuh
positif.
Upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang
ditetapkan regulator sebesar Rp3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan
progress yang positif, dimana per 31 Februari 2023 telah berhasil mencatatkan
Modal Inti sebesar Rp2,18 triliun.
âKami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham, Gubernur dan Bupati Walikota
se-Kalimantan Selatan yang senantiasa memberikan dukungan, khususnya dalam
upaya pemenuhan kewajiban yang ditetapkan regulator. Saat ini, seluruh Pemegang
Saham telah merealisasikan komitmennya untuk melakukan penambahan modal bagi
Bank Kalsel. Tentunya hal ini kian meningkatkan optimisme kami dalam upaya
pemenuhan ketentuan yang telah ditetapkan regulator di tahun 2024,â? ucap
Fachrudin.
Selain para Pemegang Saham, tentunya juga
terdapat pihak-pihak yang tak kalah penting memiliki peran terhadap penambahan
modal kepada Bank Kalsel.
âTak terkecuali juga kepada DPRD Provinsi
maupun Kabupaten/Kota se-Kalsel, khususnya kepada Ketua DPRD dan Komisi II yang
membidangi bidang perekonomian, yang telah merampungkan Perda Penyertaan Modal
sampai dengan saat ini. Besarnya dukungan ini menjadikan kami semakin optimis
mampu memenuhi ketetapan regulator, sekaligus memacu kami untuk berkomitmen
memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, sebagaimana tagline kami Setia
Melayani, Melaju
Bersama,â? pungkas Fachrudin.
Sebagai informasi, posisi share saham Bank
Kalsel saat ini per 31 Maret 2023, menempatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Kalimantan Selatan sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) dengan posisi share
saham sebesar 23,89%. Selanjutnya diikuti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan
sebesar 10,37%, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin 9,34%, Pemkab Tanah Laut
8,06%, Pemkab Tabalong 7,25%, Pemkab Kotabaru 7,16%, Pemkab HSU 6,58%, Pemkab
Batola 5,81%, Pemkab
HST 5,26%, Pemko Banjarbaru 4,10%, Pemkab Tanah Bumbu 3,43%, Pemkab Tapin
3,40%, Pemkab HSS 3,20% dan Pemkab Banjar 2,17%.
Sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Bank
Kalsel, Pemprov Kalimantan Selatan ditetapkan sebagai PSP yang dalam hal ini
memiliki hak suara lebih tinggi dibandingkan Pemegang Saham lainnya.
(Tim Redaksi)