Kerahkan Ekskavator Amfibi Optimalkan Lahan Lebak di Tabalong
Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), memanfaatkan ekskavator amfibi untuk mendukung kegiatan normalisasi sungai sebagai upaya mengoptimalkan lahan rawa atau lebak menjadi areal pertanian produktif.
Bupati Tabalong H Muhammad Noor Rifani mengatakan pihaknya menargetkan lebih dari 3.000 hektare lahan lebak dapat difungsikan secara optimal sehingga minimal bisa ditanami padi satu kali dalam setahun.
“Jika 1.000 hektare lahan lebak bisa tanam satu kali, diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan yang masih tinggi di wilayah selatan Kabupaten Tabalong,” kata Noor Rifani.
Ia menjelaskan penggunaan ekskavator amfibi (ekskavator rawa) sangat membantu proses pembuatan saluran inlet (air masuk air) dan outlet (keluar air).
Dengan demikian, lahan lebak pada empat kecamatan, yakni Kelua, Pugaan, Benua Lawas, dan Muara Harus, dapat dilakukan penanaman padi lebih efektif.
Bupati Tabalong, dikutip Antara juga berencana menambah satu unit ekskavator amfibi yang dirancang khusus untuk bekerja di daerah sungai dan rawa pada tahun anggaran 2026.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tabalong Wibawa Agung Subrata menyebutkan satu unit ekskavator amfibi tahun ini dibeli melalui APBD Perubahan 2025 sebesar Rp6 miliar untuk mendukung program normalisasi sungai.
Sementara tenaga teknis UPT Alat Berat dan Perbekalan Dinas PUPR Tabalong Mahfud menjelaskan ekskavator tersebut dilengkapi pelampung sehingga dapat mengapung secara maksimal saat pengerukan di sungai dangkal maupun dalam.
“Untuk normalisasi sungai besar memerlukan perapihan tebing, dan alat ini harus menggunakan pelampung lengkap,” ujar Mahfud.

