Gubernur Kalsel Serahkan 6.398 SK PPPK Paruh Waktu di Banjarbaru
Jelang Natal 2025, Wali Kota Banjarbaru Bersama Forkopimda Pastikan Gereja Aman
Aklamasi Musda XI Golkar Banjar, Agus Maulana Rusli Resmi Pimpin DPD Golkar Kabupaten Banjar
MAKI Murka, Dewas KPK Dituding Mandul Lindungi Penyidik yang “Amankan” Bobby Nasution
Sawit dan Tambang Ilegal Dihantam: Kejagung Resmi Setor Rp6,6 T ke Negara
Gubernur Kalsel Serahkan 6.398 SK PPPK Paruh Waktu di Banjarbaru
Jelang Natal 2025, Wali Kota Banjarbaru Bersama Forkopimda Pastikan Gereja Aman
Aklamasi Musda XI Golkar Banjar, Agus Maulana Rusli Resmi Pimpin DPD Golkar Kabupaten Banjar
MAKI Murka, Dewas KPK Dituding Mandul Lindungi Penyidik yang “Amankan” Bobby Nasution
Sawit dan Tambang Ilegal Dihantam: Kejagung Resmi Setor Rp6,6 T ke Negara
Chairul Fadly Harahap, Sesditjen Binwasnaker dan K3; Haiyani Rumondang, mantan Dirjen Binwasnaker dan K3; serta Sunardi Manampiar Sinaga, mantan Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjadi tersangka baru dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kemnaker. “KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengejar atau mengusut aliran uang suap Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Ardito Wijaya, yang diduga mengalir ke tim sukses serta partai pengusung pada Pilkada 2024. Sebagaimana diketahui, Ardito dan pasangannya, I Komang Koheri, saat itu diusung PDIP menghadapi pasangan
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK membeberkan peran lima tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa serta gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah Tahun Anggaran 2025. Lima tersangka itu adalah Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya; anggota DPRD Lampung Tengah, Riky Hendra Saputra
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Ardito Wijaya menerima suap sebesar Rp 5,75 miliar. Dalam hal ini, Ardito mematok fee 15-20 persen dari sejumlah proyek di Lampung Tengah. “Diketahui postur belanja berdasarkan APBD Kabupaten Lampung Tengah tahun 2025 mencapai
KPK menetapkan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek di wilayahnya. KPK kini menahan Ardito. Pantauan kakinews.id di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025), Ardito turun dari mobil tahanan KPK sekitar pukul 13.54 WIB. Politikus Partai Golkar itu
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada 10 Desember 2025 yang menyeret Bupati Lampung Tengah, Lampung, Ardito Wijaya dan kawan-kawan. Namun hingga kini belum diumumkan, sebab Ardito dan kawan-kawan masih diperiksa KPK. “KPK telah melakukan ekspose (gelar
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan sejumlah uang tunai berbentuk rupiah serta emas dalam kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Lampung Tengah menyeret Bupati Ardito Wijaya pada Rabu (10/12/2025). “Mengamankan barang bukti dalam bentuk rupiah dan juga logam mulia dalam bentuk emas,” kata Jubir
Nasib atau status hukum Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Cs akan diumumkan KPK pada Kamis (11/12/2025) besok. Politikus Partai Golkar itu ditangkap bersama empat orang lainnya dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Lampung, pada Rabu (10/12/2025). “Kronologi dan konstruksi perkara secara lengkap akan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya yang diduga terlibat dalam kasus supa proyek di wilayah tersebut. “Benar, Bupati Lampung Tengah diamankan. Terkait suap proyek,” kata Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto tanpa menjelaskan lebih rinci konstruksi perkaranya. Hingg kini KPK
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya saat tiba di KPK pada Rabu (10/12/2025) malam dihujani pertanyaan wartawan soal kabar kabur saat operasi tangkap tangan (OTT). “Selama ini kabur ke mana?” tanya wartawan. “Di rumah aja,” jawab Ardito singkat. Dalam kesempatan itu, Ardito sempat menyapa
