Berita Utama Hukum dan Kriminal

Penjaga SMPN 6 Meninggal Tertimpa Bangunan Ambruk

Penjaga SMPN 6 Meninggal Tertimpa Bangunan Ambruk

BANJARMASIN – Seorang warga tertimpa dan meninggal di reruntuhan bangunan kelas di SMPN 6 Banjarmasin, di Gg. Sempati No.6, RW.14, Melayu, Kec. Banjarmasin Tengah pada Jumat (19/01/2024) petang kemarin.

Runtuhnya bangunan sekolah itu, membuat geger warga sekitar serta para petugas sekolah.

Dari keterangan Agus, salah satu pegawai tata usaha di sekolah tersebut, bangunan kelas tersebut sebelumnya memang sedang dilakukan pembongkaran.

Ia bilang awal kejadian dirinya berada di kantor tata usaha dan mendapat laporan dari para pekerja bahwa ada orang yang terjebak di reruntuhan.

“Awal kejadian sekitar jam 6 sore, ada yang minta tolong bahwa ada yang terjepit di reruntuhan bangunan. Makanya tadi langsung minta tolong,” ujar Agus, pada Jumat (19/01/2024) tadi.

Ia menyebut jika korban yang terjepit bernama Mulyadi, yang juga merupakan penjaga malam di sekolah itu.

“Namanya Mulyadi, umur kira-kira sekitar 35 sampai 40 tahun. Dia jaga malam juga disini sambil bekerja,” ujarnya.

Berselang bebera menit, akhirnya petugas gabungan baik dari relawan, DPKP dan BPBD Banjarmasin datang melakukan evakuasi.

Kurang lebih 1 jam melakukan evakuasi, akhrinya korban berhasil dikeluarkan dari reruntuhan, dalam kondisi meninggal dunia.

Korban diketahui bernama Muliadi berusia sekitar 39 tahun, warga Jalan Veteran, gang Dwikora RT. 27 RW. 02,kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin timur.

Sementara itu, personel BPBD Kota Banjarmasin, Yoshida bilang, proses evakuasi agak sulit dikarenaka kondisi hujan dan minimnya penerangan.

“Serta masih adanya bangunan yang berdiri meski sebagian bangunan roboh permanen. Jadi itu yang membuat rekanan ragu melakukan evakuasi. Disisi lain ada retakan yang membuat kami takut terjadi ambrukan lagi,” ujar Yoshi.

Dengan peralatan palu besar, pihaknya bekerja melakukan evakuasi kurang lebih 1 jam lamanya.

“Jadi indikasinya roboh mau direnovasi. Ambruk dari atas,” jelasnya.

Terkait kondisi korban ujar Yoshi, saat dievakuasi dalam kondisi tertelungkup.

“Jadi badannya terjepit tertelungkup saat kita evakuasi,” tutupnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *