Pemkab HST

Makna Logo dan Tagline Hari Jadi Ke-65 Kabupaten HST

Makna Logo dan Tagline Hari Jadi Ke-65 Kabupaten HST

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) resmi mempublikasikan logo dan tagline peringatan Hari Jadi HST ke-65.

Logo dan tagline ini merupakan hasil sayembara yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) HST, dengan hadiah jutaan rupiah.

Dalam sayembara tersebut, Rif’at Maulana keluar sebagai pemenang desain logo, sementara Muhammad Fiqri Wahyudi memenangkan desain tagline.

Filosofi Logo Hari Jadi HST ke-65

Desain logo karya Rif’at Maulana mengandung berbagai elemen yang sarat makna:

Representasi Pegunungan Meratus pada angka enam melambangkan keindahan alam dan ketangguhan masyarakat HST. Filosofi ini mencerminkan kehidupan berkelanjutan, hasil pertanian yang melimpah, kekayaan budaya dan tradisi yang kuat, serta harapan untuk kemajuan yang selaras dengan komitmen menjaga kelestarian alam.

Angka enam yang meruncing ke atas mencerminkan semangat optimisme menuju kemajuan di berbagai sektor, dengan visi mewujudkan HST yang Makmur, Unggul, dan Dinamis.

Lengkungan setengah lingkaran pada angka enam melambangkan perlindungan dan kesatuan tekad masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan warisan Pegunungan Meratus sebagai sumber kehidupan yang berkelanjutan.

Siluet burung Sulangking pada angka lima merupakan fauna endemik HST yang merepresentasikan semangat kebersamaan dan gotong royong, sejalan dengan motto daerah Murakata (Mufakat, Rakat, Seiya-Sekata).

Melambangkan kejernihan, ketenangan, dan kesejahteraan. Warna biru juga menggambarkan kekayaan sumber daya air yang dimiliki HST, seperti sungai-sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.

Melambangkan kesuburan, kesejukan, dan kelestarian alam, khususnya hutan Pegunungan Meratus. Warna ini mencerminkan komitmen masyarakat HST dalam menjaga ekosistem dan keberlanjutan lingkungan.Warna kuning melambangkan semangat, optimisme, dan kehangatan. Kuning juga mencerminkan kekayaan budaya serta keramahan masyarakat HST dalam membangun masa depan yang lebih cerah.

Filosofi Tagline “Gawian Manuntung, Barakat Dijunjung, Murakata Mancarunung”

Tagline karya Muhammad Fiqri Wahyudi memiliki filosofi mendalam:

Gawian Manuntung, berasal dari Bahasa Banjar, Gawian Manuntung berarti pekerjaan yang diselesaikan hingga tuntas. Filosofi ini mengajarkan masyarakat untuk bekerja dengan sepenuh hati, menjunjung tinggi integritas, dan menyelesaikan tanggung jawab tanpa setengah-setengah.

Barakat Dijunjung, menggambarkan kerja keras, kolaborasi, dan kreativitas yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Prinsip ini menekankan pentingnya kerja bersama untuk mencapai keberkahan dan kesejahteraan bersama.

Murakata Mancarunung, Murakata adalah singkatan dari Mufakat Rakat, yang mencerminkan semangat persatuan, kerjasama, dan kesepakatan masyarakat.
Mancarunung berarti tercerahkan atau penuh kebijaksanaan.

Gabungan keduanya menegaskan pentingnya kebersamaan masyarakat dalam membangun kehidupan yang harmonis, bijaksana, dan inovatif, dengan tetap menjaga keseimbangan antara kemajuan dan tradisi.

Sebagai pemenang desain logo, Rif’at Maulana berharap peringatan Hari Jadi HST ke-65 menjadi momentum untuk kemajuan daerah, terutama dalam kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan, pengembangan potensi pariwisata, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Semoga HST semakin maju, dengan pembangunan yang merata dan pariwisata yang terus dimaksimalkan,” ujar Rif’at, Selasa (17/12).

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *