Muara Barito dan Kotabaru Masuk Zona Risiko Rob, BMKG Keluarkan Peringatan
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor, Ota Welly Jenny Thalo.(foto:Istimewa)
KAKINEWS.ID, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor mengingatkan masyarakat pesisir Kalimantan Selatan agar mewaspadai potensi banjir rob selama bulan Desember 2025. Ancaman tersebut dipicu oleh pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama dan perigee, serta tingginya gelombang laut di beberapa wilayah perairan.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor, Ota Welly Jenny Thalo, menyampaikan bahwa analisis pasang surut Desember 2025 menunjukkan adanya periode dengan peningkatan signifikan ketinggian air laut, terutama di Muara Sungai Barito dan perairan Kotabaru.
“Pasang maksimum di Muara Sungai Barito diperkirakan terjadi pada rentang tanggal 6–14 Desember dan 19–27 Desember 2025, dengan ketinggian mencapai 2,5 hingga 3,0 meter, khususnya pada malam hingga dini hari,” ujar Ota, Selasa (2/12/2025).
Untuk wilayah pesisir Kotabaru, pasang maksimum diperkirakan berlangsung pada 3–10 Desember dan 18–26 Desember 2025, dengan ketinggian serupa, yakni 2,5–3,0 meter, terutama pada sore hingga malam hari.
Selain pasang surut, BMKG juga mencatat kontribusi kondisi gelombang laut terhadap potensi banjir rob. Secara klimatologis, gelombang signifikan di perairan Kalsel pada Desember berkisar antara 0,4–2,6 meter, dengan arah dominan dari barat daya hingga barat laut. “Kondisi ini dapat memperkuat potensi terjadinya banjir rob di kawasan pesisir, terutama saat puncak pasang,” jelasnya.
BMKG mengimbau pemerintah daerah, masyarakat pesisir, nelayan, operator pelabuhan, serta pelaku aktivitas maritim lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya pada periode puncak pasang. Penyesuaian jadwal kegiatan di pelabuhan dan sekitar bantaran sungai juga disarankan guna meminimalkan risiko.
“Kami mendorong masyarakat untuk terus memantau informasi resmi BMKG melalui kanal daring maupun aplikasi mobile, terutama jika tinggal atau beraktivitas di wilayah rawan banjir rob,” tutup Ota.

