Potensi Wisata Matang Keladan “Geopark Meratus” Akan Dikembangkan Oleh Pokdarwis Desa Tiwingan Lama

BANJAR– Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Tiwingan Lama
atau kawasan Matang Kladan ,mengadakan dialog dengan Badan Pengelola Geopark
Meratus beserta Komunitas Dangsanak Geopark Meratus .Dialog disebut yang
dilakukan bersamaan dengan kegiatan Geopark Workshop Series bertemakan Geopark
Meratus Merawat Bumi dan Menyejahterakan Masyarakat berlangsung di Desa
Tiwingan Lama, Rabu (04/01/2023).
Wakil
ketua BP Geopark Meratus. Fajar Desira mengajak warga Tiwingan Lama untuk
mengerti keberadaan geopark yang di dalamnya terkandung pelestarian lingkungan
serta pelestarian budaya, di samping pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.
Dengan pelestarian tersebut diharapkan keberadaan Geopark Meratus akan menjadi
magnet penelitian dan magnet kunjungan wisata.
Apalagi
jika Geopark Meratus diakui sebagai geopark global yang dinyatakan oleh Unesco,
maka akan menjadi perhatian masyarakat dunia, tambah Fajar Desira yang sekarang
sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan di
Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan.
Geopark
yang bisa diartikan sebagai taman bumi itu harus dikelola secara bersama-sama
dengan baik, agar menjadi kawasan yang berkelanjutan, dan masyarakat sekitar
kawasan geopark itu harus dilibatkan.
Ia
berhadap pokdarwis yang merupakan ujung tombak pengelolaan wisata harus
mengerti keberadaan dan tujuan pengelolaan Geopark Meratus dengan ikut
serta melestarikan dan mengembangkan
seni budaya, kuliner, serta lagenda-lagenda yang berkembang di masyarakat,
termasuk melestarikan benda benda purbakala dan tempat tempat ibadah.
Jika semua
yang ada di geopark itu dikembangkan, maka pada gilirannya bisa meningkatkan
perekonomian masyarakat, seperti berkembangnya produksi cenderamata, penjualan
kuliner, penginapan, jasa transportasi, dan jasa lainnya yang ujung-ujungnya
akan menyejahterakan warga semua.
Dialog
tesebut juga menghadirkan enam anggota Komunitas Dangsanak Geopark Meratus yang
kiprahnya membantu pemerintah dalam mengembangkan atau melestarikan Geopark
Meratus. Pertemuan dengan komunitas tersebut dipandu ketuanya Faried Soufyan
dan berbicara juga Akhmad Arifin yang mengajak pokdarwis mendalami sapta
pesona.
Sementara
Paman Anum, juga dari Komunitas Dangsanak Geopark Meratus, mengajak anggota
pokdarwis memanfaatkan media sosial dalam upaya memperkenalkan keindahan dan
keunikan Geopark Meratus, khususnya Desa Tiwingan Lama atau kawasan Matang
Kladan.Anggota komunitas lainnya, Amanul Yakin, berharap anggota pordarwis
setempat selalu mengedepankan 5 S, senyum, sopan, santun, dan sapa.
Kemudian
Mohamad Ary mengajak pokdarwis memanfaatkan seluruh sumberdaya manusia dan
sumberdaya alam yang ada dalam upaya mengembangkan wisata, termasuk menggelar
atraksi-atraksi wisata seperti lomba kelotok, atau lomba perahu di kawasan
Danau Riam Kanan. Bagon Tidarta, anggota senior Komunitas Dangsanak Geopark
Meratus, meminta anggota pokdarwis mengembangkan kuliner khususnya makanan khas
Banjar.
“Buatlah
sambal pedas olahan Tiwingan yang citra rasanya menarik. Itu kan menjadi daya
tarik wisatawan untuk menikmati kuliner setempat,” tuturnya.
Selain itu
Bagong Tidarta berharap makanan setempat yang terbuat dari kerang sungai yang
disebut kijing itu lebih digali agar menjadi makanan khas.
(Ant- Tim
Redaksi)