Ekonomi dan Bisnis

Suplai Bahan Baku Karet Terbatas di Kalsel

Suplai Bahan Baku Karet Terbatas di Kalsel

BANJARMASIN, KN

Sekretaris Eksekutif Gapkindo Kalsel H Hasan Yuniar SH mengungkapkan, Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalsel mendukung upaya pemerintah dalam peningkatan hasil karet di daerah

Meski begitu, suplai bahan baku masih terbatas, bahkan sangat kurang. “Jadi terutama suplai bahan baku karet yang ke pabrik,” ucap Hasan Yuniar, Sabtu (21/10/2023).

Menurutnya, beberapa hal terkait suplai, sejak dua tahun terakhir kondisi mutu cukup baik, namun volume turun. Sebab itu, jelasnya, salah satu industri di Kalsel mengalami kebangkrutan (stop kegiatan industri karet), akibat kurangnya suplai bahan baku.

BACA JUGA: Lagu Ya Lal Wathon dan Sholawat Asyghil Menggema di Acara Relawan AMIN Kalsel Sambut Pendaftaran

Hasan Yuniar yang memberikan materi dalam Bimbingan Teknik (Bimtek) Penyusunan Sistem Mutu berbasis IS0:9001 untuk Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar  (UPPB), juga memastikan, persoalan kondisi alam (hujan deras akan terganggu penyadapan karet di hulu).

“Apalagi dalam bulan-bulan terakhir ini, kondisi alam el-nina (musim kemarau berkepanjangan, akibatnya suplai bokar berkurang),” tandas mantan Hakim Adhock Hubungan Industrial ini.

Sebab itu, ujarnya, bokar yang disadap alurnya menjadi kering. Tak kalah pentingnya, kata Hasan Yuniar, penyakit juga menghantui kebun karet, apabila tidak ditanggulangi berdampak pohon karet mati. “Ini juga mengurangi suplai bahan baku karet,” paparnya.

BACA JUGA: Polda Kalsel Teguhkan Kesiapan untuk Pemilu 2024:

Selain itu, tuturnya, kondisi pohon karet yang tua (di atas 25 tahun), berakibat produktifitas turun. Untuk kalsel masih 800 kilogram perhektar pertahun, sehingga masih memadai jika dibandingkan dengan  daerah lainnya.

Luasan lahan pohon karet, tambahnya, juga mengurangi suplai akibat alih fungsi lahan. “Jadi dari lahan karet menjadi lawan sawit,” tandasnya.

Berkurangnya harga dan tidak menarik bagi petani, sehingga petani karet banyak meninggalkan kebunnya.

Untuk itu, Ia pun mengaku, materi yang disampaikan juga terkait ‘dukungan Gapkindo terhadap hilirisasi (hasil akhir tingkat pabrikan karet) di Kalsel’. Termasuk materi ‘Kepastian bahan baku keindustrian Crumb Rubber’ di Kota Banjarbaru, Kalsel. “Materi ini, satu kesatuan bidang perkaretan,” beber alumni Fakultas Hukum ini.

BACA JUGA: Kondisi Pemain Barito Putera Baik dan Siap Hadapi Bhayangkara FC

Mengatasi persoalan itu, Hasan berharap, Disbun kabuptaten/kota berupaya mengangkat ekonomi petani, dengan mengembalikan petani kepada pekerjaan semula, seperti menyadap karet.

Ia pun mengabarkan, permintaan karet alam di luar negeri cukup baik, dan jaminan suplai termasuk jaminan industri sangat membutuhkan bahan baku karet.

“Saya kira, usaha perkaretan di hulu tetap antusias melalui kelompok-kelompok, bahkan sudah disertifikasi oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten/Kota,” pangkasnya.

BACA JUGA: Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Sapi dan Bebek, Mantan Kadistan Balangan Disidang

239 kelompok UPPB, dan diberikan arahan, agar optimis dalam memberikan suplai bahan baku karet. Menyusun sistem mutu terkait kelompok, dan mereka wajib memiliki STR, dan saat  menjual barangnya pun harus memiliki surat keterangan asal barang.

“Kita titipkan ketentuan regulasi baru di eropa,  bahwa barang-barang termasuk karet (komoditi perkebunan), diberikan semacam sertifikasi. Mulai pemilik, asal barang, dan lokasi apakah kebun sendiri atau masuk hutan lindung,” imbuhnya. (af/bjm)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *