Excavator Amphibi dikerahkan bersihkan jalur transportasi air di HSU di abupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel.
Terrlebih situasi di musim penghujan. Ini dari dermaga Danau Panggang menuju Paminggir mulai banyak ditutupi tanaman liar seperti eceng gondok.
Kondisi mengganggu aktivitas kapal, bahkan membahayakan, hingga excavator amphibi digunakan untuk membersihkan jalur transportasi serta membuat saluran di daerah rawa.
Bupati HSU, H Sahrujani mengaku berupaya untuk memenuhi kebutuhan ekskavator amphibi.
“Targetnya disetiap kecamatan memiliki satu, pembersihan rawa sangat dibutuhkan untuk pemanfaatan secara maksimal oleh warga baik di bidang pertanian maupun perikanan,” ujarnya.
Sementara salah satu warga Danau Panggang yang juga bekerja sebagai nahkoda kapal mengatakan pada musim penghujan rawan jalur tertutup eceng gondok dan tantangan bagi para pemilik kapal untuk mengetahui rute dan juga memilih jalur tanpa hambatan.
“Hal ini membuat waktu yang digunakan untuk menuju ke Paminggir menjadi lebih lama, apalagi jika ada angin kencang membuat eceng gondok atau ilung ke tengah jalur,” ujarnya lagi
Berbagai cara digunakan salah satunya dengan melakukan pembersihan jalur secara gotong royong atau meletakkan penghalang seperti bambu di sepanjang jalur.
“Hal ini membuat waktu yang digunakan untuk menuju ke Paminggir menjadi lebih lama, apalagi jika ada angin kencang membuat eceng gondok atau ilung ke tengah jalur,” ujarnya
Resiko lain adalah mesin kapal terlilit oleh tanaman air tersebut sehingga membuat baling baling terhenti. Sebagian kapal ada yang sudah dilengkapi dengan dua mesin sehingga tidak perlu melepaskan lilitan secara manual.
Namun mayoritas masih menggunakan satu mesin sehingga jika mesin kapal terlilit eceng gondok maka harus dilepaskan manual dengan mematikan mesin.
