Alasan Budiman Sudjatmiko Tidak Masuk Jajaran Menteri dan Wamen Kabinet Merah Putih
Nama aktivis 98 sekaligus eks politikus PDIP Budiman Sudjatmiko tidak ada dalam daftar wakil menteri yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto pada Ahad malam, 20 Oktober 2024. Dia buka suara ihwal tidak ada namanya di susunan Kabinet Merah Putih tersebut.
Dia mengatakan, Prabowo memang tidak menugaskannya sebagai wakil menteri. “Setahu saya, saya tak pernah dapat penugasan tentang wakil menteri,” katanya ketika dihubungi, dikutip Tempo.co pada Senin, 21 Oktober 2024.
Dia tak menjelaskan lebih lanjut posisi yang ditawarkan Prabowo untuk membantu pemerintahan. Budiman juga tidak menjawab ketika ditanya apakah posisi yang ditawarkan ialah Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan.
Sebelumnya, Budiman sempat dipanggil Prabowo ke Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2024. Ketika itu Prabowo mengagendakan pertemuan dan diskusi terhadap puluhan calon wakil menteri dan kepala badan di kediamannya. Budiman jadi satu dari puluhan nama yang hadir.
Dalam pertemuan itu, Budiman mengatakan, Prabowo berbicara soal problem kemiskinan. Dia menyatakan, mendapat perintah dari Prabowo untuk memberantas kemiskinan di Tanah Air.
“Pak Prabowo meminta saya agar menemani beliau secara reguler di kompleks Istana untuk mengkoordinasikan bagaimana cara memberantas kemiskinan,” katanya di Kertanegara, Selasa, 15 Oktober 2024.
Dia tidak memberi tahu posisi apa yang ditawarkan oleh Prabowo untuk dirinya. Namun, dia mengatakan, dirinya akan mengisi institusi setingkat menteri. “Insyaallah lembaga baru, yang tanggung jawabnya memberantas kemiskinan. Isu poverty lah,” ujarnya.
Budiman juga mengklaim telah menandatangani pakta integritas yang disodorkan Prabowo saat pertemuan itu. Dia menyebut isi pakta integritas itu berkaitan dengan janji yang harus dipenuhi calon pembantu Prabowo di pemerintahan.
Salah satunya ialah untuk tidak berbuat korupsi selama menjabat sebagai pejabat negara. “(Selain itu) kompeten dan loyal pada bangsa pastinya, UUD 1945 dan Pancasila,” ucap Budiman.