Kemkomdigi Tegaskan Keamanan Data dalam Digitalisasi Perlindungan Sosial

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan data sekaligus memperkuat tata kelola digital pada implementasi sistem digitalisasi Perlindungan Sosial (Perlinsos). Sistem ini menjadi pintu masuk utama data calon penerima bantuan sosial (bansos) yang terintegrasi dengan berbagai sistem pemerintah.
Direktur Aplikasi Pemerintah Digital Kemkomdigi, Yessi Arnaz Ferari, menjelaskan bahwa Perlinsos didukung oleh Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP). Sistem ini dikembangkan untuk mengintegrasikan aplikasi dan data antarinstansi sehingga layanan lebih terhubung dan efisien.
“Fungsi SPLP adalah menginteroperasikan data agar lebih valid, terstandarisasi, dan efisien. Dengan SPLP, cukup satu hub untuk menghubungkan berbagai aplikasi sehingga layanan lebih efektif,” ujar Yessi saat diwawancarai InfoPublik di Banyuwangi, Kamis (18/9/2025).
Selain integrasi data, Yessi menegaskan bahwa perlindungan data pribadi (PDP) menjadi prioritas utama. “Kemkomdigi memastikan keamanan data dalam tiga fase: saat disimpan (at rest), saat dikirim (in transit), dan saat digunakan (at use). Semua tahapan ini dijaga dengan standar keamanan yang ketat serta kepatuhan regulasi,” tambahnya.
Kemkomdigi juga mendorong pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan machine learning untuk mempercepat proses penargetan bansos. Menurut Yessi, tahap awal dimulai dengan penyusunan algoritma penargetan, lalu AI akan membantu mengolah data dalam jumlah besar. Saat ini, salah satu penerapan yang sudah berjalan adalah penggunaan face recognition untuk verifikasi identitas penerima.
Ia menekankan, keberhasilan implementasi digitalisasi Perlinsos membutuhkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. “Kemensos sebagai pemilik program, Dukcapil, dan instansi lain berperan dalam tata kelola data. Harus jelas siapa pengendali data, siapa pemroses, dan siapa pengguna. Kolaborasi ini penting agar verifikasi tepat sasaran,” jelasnya.
Dengan dukungan SPLP, tata kelola data yang ketat, serta pemanfaatan teknologi AI, Perlinsos diharapkan mampu menghadirkan sistem perlindungan sosial yang lebih cepat, akurat, dan aman. Langkah ini sejalan dengan Asta-Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perluasan jaring perlindungan sosial dan pemerataan layanan publik berbasis digital.